Kingdon181 Cyber Area

Kamis, 16 Desember 2010

Jakarta oh Jakarta

DM. Sutan Zainuddin, S.S

.
Oleh: DM. Sutan Zainuddin

Jakarta itu ibukota negara. Larut malam begini masih saja deru kendaraan mengaung. Memang mobilitas penghuni ibukota sangat tinggi. Dan, kemacetan adalah pokok persoalan nan entah kapan bisa tuntas oleh pemimpin Jakarta. Kota Padang, jika dibanding dengan Jakarta tentu tak sebanding. Lahan di Jakarta nan sesak oleh gedung bertingkat, jalanan nan sesak oleh kendaraan, serta pembangunan yang begitu meluas sampai pinggiran jelas belum ditemui di Padang. Meski Padang pada zaman VOC sempat menjadi metropolitannya pulau Sumatera. Namun dalam hal angkutan umum rasanya Padang tidak kalah. Angkutan umum di Padang jauh lebih bagus tampilannya dibanding dengan yang ada di Jakarta. Angkutan kota dan bus kota (metromini) di Jakarta akan kalah bersaing dengan angkot dan bus kota yang ada di Padang.

Angkot dan bus kota di Kota Padang nan dihias begitu rupa plus musiknya bagaikan diskotik berjalan. Tampilan angkot dan bus kota di Jakarta jelas belum pantas bersanding dengan angkot ceper Kota Padang. Andai angkot dan bus kota yang ada di Jakarta beroperasi di Kota Padang mungkin para sopirnya akan sulit mendapat setoran.


Namun demikian, plus minus tentu ada dari kondisi itu. Jika angkot dan bus kota di Jakarta seperti angkot dan bus kota di Padang sangat mungkin kejahatan di angkutan umum akan meningkat. Pasalnya, dentuman musik keras dan balutan kaca film yang menyelubungi kendaraan umum seperti di Padang akan memberikan keleluasaan bagi para pencopet dan perampok untuk beraksi. Dentuman musik akan menyamarkan teriakan mereka yang menjadi korban sementara kaca mobil nan ditempeli kaca film akan menutupi pandangan orang dari luar.

Ah, apa pun kondisinya Jakarta tetaplah ibukota negara tercinta ini. Berbagai dinamika telah terjadi dan berbagai perubahan terus berlangsung. Andai saja sesekali waktu para pemimpin negeri ini menggunakan angkutan umum seperti angkot dan bus kota untuk berangkat kerja tentu mereka akan paham bagaimana penderitaan rakyat. Para pemimpin itu tentu akan melihat langsung ragam aktivitas rakyatnya. Tak dapat kita pungkiri, segala kesulitan hidup itu seolah2 telah menjadi jatah rakyat sementara segala kemudahan dan kemewahan adalah milik pemimpin. Jika para pejabat tingkat tinggi di negeri ini jarang terlambat masuk kantor itu mah wajar karena perjalanan mereka selalu mulus dengan pengawalan. Perjuangan mereka menuju tempat kerja tidak seberat perjuangan bawahannya dan warga kota menuju tempat beraktifitas demi mencari nafkah untuk menghidupi keluarga mereka. (dmt)

Tidak ada komentar:

Dream Motorcycle

Dream Motorcycle
Suzuki
Powered By Blogger