Kingdon181 Cyber Area

Jumat, 15 Juni 2012

KISAH JILBAB HATI

Aisyah Zhafira Zainairfa
.
Oleh: Dila Afriani, S.Pd

Ada seorang perempuan yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, “Insyaallah. Yang penting hati dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam…

Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada beberapa perempuan disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu perempuan. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamu'alaikum, saudariku..”

“Wa'alaikumussalam.. Selamat datang, saudariku.”

“Terima kasih. Apakah ini surga?”

Perempuan itu tersenyum.

“Tentu saja bukan, saudariku. ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga.”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini.”

Perempuan itu tersenyum lagi.

“Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?”

“Aku selalu menjaga waktu sholat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”

“Alhamdulillah..”

Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa perempuan yang berada di taman mulai memasukinya satu persatu.

“Ayo, kita ikuti mereka.” kata perempuan itu sambil setengah berlari.

“Apa di balik pintu itu?” katanya sambil mengikuti perempuan itu.

“Tentu saja surga, saudariku” larinya semakin cepat.

“Tunggu…tunggu aku..” ia berlari namun tetap tertinggal.

Perempuan itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, ” Amalan apa yang telah kau lakukan hingga kau begitu ringan?”

“Sama denganmu, saudariku.” jawab perempuan itu sambil tersenyum.
Perempuan itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum perempuan itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada perempuan itu, “Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?”

Perempuan itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “Apakah kau tak memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?”
Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

“Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke surgaNya tanpa menutup seluruh auratmu?”

Tubuh perempuan itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, “Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”

Ia tertegun..lalu terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan sholat malam. Menangis dan menyesali perkataannya dulu..berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.
***
Kisah di atas perlu menjadi renungan bagi kita. Apalagi pada saat ini betapa banyak perempuan muslimah yang taat dalam menjalankan ibadah namun masih mengalami keraguan untuk menutup auratnya. Jika ditanyakan mengapa mereka tidak mau menutup aurat secara utuh maka jawabannya pun beragam namun yang paling dominan adalah jawaban "Belum siap." Lantas kapan akan merasa siap?

Mungkin diantara mereka nan masih mengalami keraguan dalam menghijab diri itu ada saudari kita, atau anak dan keponakan kita, adik kita, bahkan mungkin juga ibu dan tante kita maka tugas kitalah untuk membantu menyelamatkan mereka agar surga tidak hanya sampai pada hati mereka saja. Mari kita bantu mereka dengan usaha, dan kita bantu juga dengan doa. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan keberkahan dari Allah swt.

Sumber: Dikutip dari situs Toko Jilbab Online

Tidak ada komentar:

Dream Motorcycle

Dream Motorcycle
Suzuki
Powered By Blogger