Oleh: Dila Afriani, S.Pd
Sebuah mobil pick-up melaju dengan kecepatan sedang. Di bak terbuka mobil duduk beberapa orang dengan sikap siaga. Setiap mereka memegang senjata terkokang yang pelurunya siap dimuntahkan kepada siapa saja yang mereka inginkan. Mereka tidak peduli yang menjadi sasaran peluru mereka itu juga memegang senjata atau tidak. Mereka terlihat merasa gagah dengan senjata itu. Mereka juga bahagia setelah melepaskan tembakan, buktinya mereka tertawa-tawa usai menembak.
Sementara itu, di sudut-sudut rumah pemukiman rakyat juga bersiaga beberapa orang. Mereka juga bersenjata. Mereka mengintai kendaraan yang membawa rombongan bersenjata tadi. Begitu kendaraan itu lewat, maka.. dor.. dor.. mereka mulai menembak lalu lari bersembunyi di balik bangunan dan batang pohon terdekat guna menghindari peluru lawan sambil mengokang senjata. Tembak menembak pun terjadi dengan sengit. Rata-rata mereka memegang senjata jenis shotgun yang tiap kali usai menembak harus dikokang dulu sebelum memuntahkan pelurunya lagi. Lainnya, menggunakan senjata jenis pistol. Usai kendaraan yang menjadi sasaran tembak telah lewat mereka kembali bersiaga untuk melakukan serangan terhadap kendaraan berikutnya.