Sabtu, 24 April 2010

Buat Apa Shalat..?!

Judul Buku : Buat Apa Shalat..?!
Penulis : Dr. Haidar Bagir
Penerbit : PT. Mizan Pustaka & Pustaka IIMaN
Tebal : 261 hlm
ISBN : 978-979-8394-93-5



Shalat seharusnya adalah wahana privat yang di dalamnya terjadi percakapan yang begitu mendalam antara seorang hamba dengan Tuhan nya. Secara harfiah shalat berarti do’a yang diyakini memiliki implikasi terhadap kehidupan manusia di atas bumi. Dalam buku ini kegiatan shalat itulah yang dipertanyakan oleh si penulis, dengan mengangkat judul Buat Apa Shalat?! Namun sesudah judul yang menarik itu dilanjutkan dengan kalimat kecuali Jika Anda Hendak Mendapatkan Kebahagiaan dan Ketenangan Hidup.

Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 45:
“Sesungguhnya Shalat itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (Al-Baqarah: 45).


Secara sederhana dapat dimaknai bahwa shalat hanya akan memiliki nilai jika dilakukan dengan khusyuk. Sementara sikap khusyuk hanya muncul sebagai konsekuensi kecintaan sekaligus ketakutan kepada Sang Khalik. Implikasinya, orang yang memiliki sikap khusyuk akan berupaya memusatkan seluruh keberadaan dirinya kepada kehadiran-Nya dan melepaskan/membersihkan dari apa saja selain Allah. Pendalaman akan korelasi shalat dengan kekhusyukan itulah yang bisa didapatkan pembaca dalam buku yang terdiri dari 261 halaman.

Dr. Haidar Bagir, yang merupakan penyusun buku ini, merupakan seorang yang memiliki concern terhadap tasawuf dan filsafat Islam. Pendekatan tasawuf dan filsafat Islam yang dilakukan penulis merupakan upaya untuk menampilkan shalat sebagai jawaban atas kebutuhan eksistensial dan intelektual manusia modern akan kebahagiaan dan pencerahan hidup.

Buku ini terdiri dari dua bagian (bab). Bagian pertama penulis lebih memfokuskan penjelasannya tentang hakikat dan makna shalat yang benar. Makna shalat yang benar dimaksudkannya sebagai sebuah rutinitas religius yang bisa melahirkan kebahagiaan dan pencerahan hidup, berikut konsekuensi komitmen sosialnya.

Pada bagian kedua, penulis menjelaskan tentang bagaimana shalat yang sebenarnya menurut para tokoh sufi dan filsuf. Selain itu buku ini juga memuat cuplikan dan tulisan beberapa tokoh, yakni: Al-Hujwiri, Ibn ‘Arabi, Abu Thalib Al-Makki, Jalaluddin Rumi, Imam Ghazali, Ibn Al-Qayim Al-Jawziyah, Syah Walilullah Al-Dihlawi, Ibn Sina, Ayatullah Khomeini, Muhammad Iqbal, dan Murtadha Munthahhari.

Bahasa yang digunakan oleh penulis cukup sederhana dan lugas sehingga menjadi mudah dipahami. Untuk memperkuat argumen yang dilontarkannya penulis menyertakan kutipan ayat Al-Qur’an dan Al-Hadist. Hanya saja penulis tak mencantumkan siapa yang meriwayatkan hadist-hadist yang dikutipnya sehingga pembaca tak mengetahui kualitas hadist tersebut. Meski demikian, secara keseluruhan, buku ini tetap menyuguhkan perluasan wawasan dengan tutur dan alur penyampaiannya yang menarik dibaca. (dmt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar