Rabu, 24 Desember 2008

Seputar Angkutan Umum di Kota Padang


Oleh: DM. Thanthar

Jika anda berkunjung ke kota Padang maka anda akan menemukan angkutan umum yang memiliki nilai kekhasan tersendiri. Maksudnya adalah anda akan menjumpai angkutan umum yang di modifikasi sedemikian rupa sehingga tampilannya cukup menarik. Semua itu tentunya tidak terlepas dari persaingan dalam menarik minat konsumen (baca: penumpang).

Anda boleh percaya boleh juga tidak, tetapi yang jelas angkutan umum di Kota Padang memang memiliki daya tarik tersendiri. Jika dilihat sekilas, angkutan umum tersebut seolah-olah menyerupai mobil balap. Berbagai tulisan menghiasi body dan juga kaca angkutan umum tersebut seakan-akan tulisan-tulisan tersebut adalah sponsor. Body angkutan umum tersebut juga dimodifikasi sehingga terkesan menjadi mobil ceper. Tidak hanya itu, dalam masalah audio alias musik juga disetting sedemikian rupa sehingga suara dentuman musik menjadi hal yang tidak asing lagi. Bahkan juga ada yang sengaja memasang layar video sebagai pemanis dan pelaris mobilnya.


Keberadaan angkutan umum dengan berbagai modifikasi itu juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Padang. Bahkan jika dikelola dengan baik maka angkutan umum yang dimodifikasi itu bisa menjadi salah satu aset pariwisata yang cukup unik. Pernah suatu ketika beberapa orang wisatawan asing sedang asyik memotret angkutan kota yang lalu lalang di kawasan Pantai Padang. Artinya, corak dan kondisi angkutan kota telah menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Kota Padang. Diakui atau pun tidak, keberadaan angkutan kota tersebut telah memberi andil dalam memperkaya aset wisata Sumatra Barat, khususnya wisata di Kota Padang.

Dampak Positif dan Negatif.
Kondisi angkutan umum yang memiliki modifikasi seperti itu tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, konsumen (baca: penumpang) mendapatkan hiburan selama mereka berada dalam angkutan umum karena dihibur dengan musik-musik yang beragam. Apalagi bagi penumpang yang masih berusia muda musik yang disuguhkan dalam angkutan umum menjadi salah satu hiburan karena lagu-lagu yang diputar pada umumnya adalah lagu-lagu terbaru. Dengan demikian, secara tidak langsung angkutan umum telah menjadi sarana promosi gratis bagi produsen musik. Dampak negatifnya, stelan musik dengan volume yang keras juga bisa menjadi gangguan yang berarti karena seandainya ada tindakan kriminal (penodongan dan pencopetan) terjadi dalam angkutan umum maka suara si korban tidak akan terdengar sebab bercampur dengan suara dentuman musik. Demikian juga halnya dengan pemasangan kaca film pada jendela mobil, tentunya akan membuat kejadian dalam angkutan umum menjadi tidak jelas dari luar.

Dampak negatif itu tentunya menjadi dilema dalam perkembangan sarana angkutan umum di Kota Padang. Penertiban terhadap angkutan umum bukannya tidak pernah dilakukan. Hanya saja pemilik mobil dan sopir juga tidak bisa mengambil sikap alias tidak punya banyak pilihan. Kondisi angkot dan bus kota yang standar akan kalah bersaing dengan angkot yang dimodifikasi. Apalagi konsumen angkutan umum di Kota Padang memiliki kecendrungan sangat pilih kasih ketika menggunakan jasa angkot dan bus kota.

Tampilan angkot dan bus kota yang bagus menjadi salah satu prioritas bagi konsumen. Bahkan terkadang penumpang rela lama berdiri dipinggir jalan demi menunggu angkot yang sesuai dengan keinginan mereka. Aneh dan unik, tetapi memang demikianlah kondisinya. Dan, sopir harus rela menyisihkan pendapatannya untuk melakukan modifikasi terhadap mobil mereka. Akan tetapi sopir dan pemilik angkutan umum tentunya harus lebih memprioritaskan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumennya karena penumpang adalah tanggungjawab sang sopir.

Memang tidak semua angkutan umum yang terdapat di Kota Padang yang melakukan modifikasi. Jika bus kota rata-rata melakukan modifikasi tetapi untuk angkutan kota (angkot) yang melakukan modifikasi lebih didominasi oleh angkutan kota yang beroperasi sepanjang jalur pasar raya padang sampai batas kota. Tidak jelas siapa yang memulai melakukan modifikasi tersebut tetapi sampai saat ini memang demikianlah adanya. Mudah-mudahan saja kondisi angkutan umum yang seperti itu benar-benar bisa menjadi salah satu aset pariwisata Kota Padang. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar